Panembrama: Tembang Penghormatan Tamu, Dulu dan Kini
Jawa sebagai wilayah yang sarat akan tradisi, masyarakatnya memiliki berbagai cara dalam memuliakan tamu, salah satunya adalah menampilkan hiburan panembrama. Panembrama merupakan sebuah tembang yang dinyanyikan khusus untuk menyambut tamu, khususnya tamu kehormatan. Panembrama umumnya dibawakan di awal acara dan menjadi penampilan pembuka. Contohnya adalah ketika kedatangan Raja Thailand ke Pura Mangkunegaran pada tahun 1871. Budaya penyambutan tamu dengan tembang panembrama masih dilakukan hingga saat ini.
Panembrama juga dibawakan dalam pembukaan acara Mangkunegaran Royal Dinner yang dilaksanakan dalam rangka memperingati Adeging Mangkunegaran ke-267 pada hari Sabtu, 27 April 2024 di Pracima Tuin Pura Mangkunegaran. Naskah yang digunakan berasal dari naskah Panembrama yang ditembangkan ketika Raja Chulalongkorn (Rama V) berkunjung ke Pura Mangkunegaran pada era kepemimpinan K.G.P.A.A. Mangkoenagoro IV. Naskah tersebut diolah melalui beberapa tahap sebelum ditampilkan, yakni alih aksara, alih bahasa, kemudian disesuaikan isinya dengan hari ini.
Naskah asli Panembrama tahun 1871 terdiri dari dua bagian. Bagian pertama meliputi lima bait tembang Kinanthi yang mencakup sambutan, pujian, harapan, dan penyebutan tahun yang tersirat dalam sengkalan. Sedangkan bagian kedua merupakan geguritan (puisi) berjumlah delapan bait yang ditulis dengan majas metafora. Puisi tersebut menceritakan jenis-jenis bunga yang dapat ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, menggambarkan sifat-sifat baik manusia supaya dijadikan tauladan. Panembrama yang dibawakan dalam pembukaan Mangkunegaran Royal Dinner bagian pertama ditembangkan oleh Peni Candra Rini dengan iringan gamelan dari Panti Budhaya Mangkunegaran, sedangkan pembacaan puisi berbahasa Indonesia pada bagian kedua oleh Atiqah Hasiholan.
Pembawaan kembali naskah Panembrama tahun 1871 dalam pembukaan Mangkunegaran Royal Dinner sesuai dengan visi K.G.P.A.A. Mangkoenagoro X dalam memimpin Mangkunegaran, yaitu culture-future. Budaya menyambut tamu dengan penembangan Panembrama yang sudah ada sejak lama terus dilestarikan. Tidak hanya lestari, namun juga dikembangkan dan disesuaikan dengan kehidupan hari ini. Penampilan ini disajikan sebagai bentuk sambutan dan pemuliaan terhadap para tamu yang hadir dari berbagai negara, termasuk Thailand.