13 Agustus 2024

K.G.P.A.A. Mangkoenagoro IX

K.G.P.A.A. Mangkoenagoro IX
K.G.P.A.A. Mangkoenagoro IX dalam Lukisan di Pura Mangkunegaran (Sumber: Mangkunegaran)

Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya (K.G.P.A.A.) Mangkoenagoro IX merupakan pemimpin pertama Mangkunegaran yang diangkat pasca kemerdekaan Republik Indonesia. K.G.P.A.A. Mangkoenagoro IX dikukuhkan bertepatan dengan hari penobatan Raden Mas Said sebagai K.G.P.A.A. Mangkoenagoro I yaitu pada Ahad Legi, 4 Jumadilakir, BE 1920 atau pada tanggal 24 Januari 1988.


Pasca dikukuhkan, pada tanggal 2 Oktober 1988 K.G.P.A.A. Mangkoenagoro IX menyelenggarakan acara Temu Budaya Indonesia-Amerika di Pura Mangkunegaran. Tidak hanya itu, dalam misi memperkenalkan budaya Indonesia, Mangkunegaran diberi kesempatan untuk menjalankan Lawatan Misi Kesenian Mangkunegaran di Perancis, Inggris, dan Jepang. Dalam lawatan ke Jepang, K.G.P.A.A. Mangkoenagoro IX sendiri yang memimpin rombongan kesenian dari Mangkunegaran.


K.G.P.A.A. Mangkoenagoro IX memiliki ambisi untuk membangkitkan perekonomian di Mangkunegaran. Bisnis yang telah berjalan di Mangkunegaran adalah Hotel Mangkunegaran dan juga PT Astrini. Selain itu, K.G.P.A.A. Mangkoenagoro IX juga bertekad untuk mempopulerkan kesenian Mangkunegaran khususnya seni tari yang mengikuti perkembangan zaman. Maka dalam mengembangkan seni tari di Mangkunegaran, K.G.P.A.A. Mangkoenagoro IX mengajak seniman-seniman luar istana untuk bersama-sama mengembangkan tari di Mangkunegaran.


Kecintaan K.G.P.A.A. Mangkoenagoro IX terhadap seni tari menghasilkan karya-karya seperti Bedhaya Surya Sumirat, Tari Kontemporer Panji Sepuh, Tari Harjuna Sasrabahu, Tari Puspita Ratna, Tari Kontemporer Negeri Sembako, Tari Kontemporer Krisis, Drama Tari Mintaraga, Drama Tari Dewa Ruci, dan lainnya. Mangkunegaran rutin menyelenggarakan pagelaran tari yang diadakan setiap 35 hari sekali, kecuali pada bulan Ramadhan. Acara tersebut diselenggarakan guna memperingati lahirnya K.G.P.A.A. Mangkoenagoro IX yang jatuh pada hari Sabtu Pon. Beliau wafat pada tanggal 13 Agustus 2021 dan digantikan oleh putranya, G.P.H. Bhre Cokrohutama Wiro Sudjiwo.


Lainnya yang serupa