12 Agustus 2024

Pengadaan Listrik di Wilayah Mangkunegaran

Pengadaan Listrik di Wilayah Mangkunegaran
Fasad Instalasi Listrik di Pura Mangkunegaran (Sumber: Mangkunegaran)

Jauh sebelum Indonesia merdeka dan memiliki Perusahaan Listrik Negara (PLN), Mangkunegaran telah mempelopori pengadaan listrik di wilayahnya. Pada 12 Maret 1901, K.G.P.A.A. Mangkunegara VI (1896-1911) dan Susuhunan Pakubuwana X (1893-1939) menggagas pendirian perusahaan listrik swasta di Surakarta yang diberi nama Solosche Electriciteit Maatschappij (SEM). Perusahaan ini merupakan cabang dari Algemeen Nederladsch-Indische Electriciteit Maatschappij (ANIEM) yang berpusat di Batavia.


SEM tidak hanya bertugas memproduksi listrik, tetapi juga mendistribusikannya. Oleh karena itu, SEM memasang instalasi listrik di wilayah Surakarta untuk menyalurkan energi listrik ke berbagai tempat, seperti istana, kantor dan rumah dinas pemerintahan, penerangan jalan umum, dan lain sebagainya. Perusahaan ini terus memperluas jaringan listrik sampai ke pedesaan.


Pada rentang tahun 1902 hingga 1931, SEM belum mampu memenuhi kebutuhan listrik di seluruh wilayah Surakarta dan sekitarnya karena gardu yang menghasilkan listrik tidak cukup besar. Peluang ini ditangkap oleh K.G.P.A.A. Mangkoenagoro VII untuk melahirkan ide cemerlang yaitu mendirikan pembangkit listrik yang lebih besar. Harapannya, biaya tarif listrik yang dikeluarkan terjangkau bagi seluruh rakyat di wilayah Mangkunegaran.


Menindaklanjuti gagasan besar K.G.P.A.A. Mangkoenagoro VII, maka pada tahun 1932 dilakukan studi ke daerah Tawangmangu oleh pihak Mangkunegaran dan SEM. Hasil studi itu menunjukkan bahwa Kali Samin di Tawangmangu cocok untuk digunakan sebagai pembangkit listrik, sedangkan air terjun Beji dapat dijadikan sebagai alternatif. Berdasarkan keputusan Kepala Irigasi Mangkunegaran, pembangkit listrik akan ditempatkan di Tawangmangu. Perjanjian kerja sama pendirian pembagkit listrik tenaga air ditandatangani oleh Ir. Sarsito mewakili pihak Mangkunegaran, dan SEM diwakili oleh Ir. van Venlthoven.


Megaproyek pembangunan pembangkit listrik tenaga air Kali Samin Tawangmangu berhasil dirampungkan pada 7 November 1932 dan diresmikan oleh Gusti Kanjeng Putri Mangkoenagoro VII didampingi para pejabat Mangkunegaran. Pasokan listrik dari Kali Samin mampu mengubah kawasan Mangkunegaran menjadi terang di malam hari. Peningkatan pasokan listrik juga memberikan dampak berupa peningkatan hasil produksi gula di Pabrik Gula Colomadu dan Tasikmadu.


Pembangunan pembangkit listrik oleh Mangkunegaran merupakan langkah strategis untuk mencukupi kebutuhan listrik di wilayah Surakarta dan sekitarnya. Pengembangan jaringan listrik hingga ke pelosok desa tidak hanya untuk memberikan penerangan, tetapi juga bertujuan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat di wilayah Mangkunegaran. Keberadaan gardu listrik, lampu, genset, dan instalasi listrik lainnya masih dapat dijumpai di Pura Mangkunegaran hingga saat ini.


Lainnya yang serupa