Mangkunegaran dan Ubud Writers and Readers Festival Menggelar Festival Sastra untuk Mengembangkan Dunia Literasi
Kamis (28/11), Mangkunegaran berkolaborasi bersama Ubud Writers and Readers Festival (UWRF), Dana Indonesiana, dan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) menggelar “SABDASASTRA” Ubud Writers and Readers Festival Satellite Program X Mangkunegaran di Dalem Prangwedanan, Pura Mangkunegaran. Acara ini diharapkan dapat menciptakan dampak besar terhadap dunia literasi. Selain itu, bagi UWRF acara ini digelar untuk memperluas jangkauan komunitas sastra dan kepenulisan di luar Pulau Bali.
Gusti Raden Ajeng (G.R.Aj.) Ancillasura Marina Sudjiwo sebagai perwakilan Mangkunegaran hadir menerima Ubud Writers and Readers Festival dalam sebuah sambutannya sebelum dimulainya sub-acara percakapan kreatif. G.R.Aj. Ancillasura menyampaikan pentingnya acara ini sebagai ruang bertemu antara penulis dan pembaca dari berbagai daerah.
G.R.Aj. Ancillasura juga berharap acara ini dapat terus berkembang. “Saya berharap acara seperti ini dapat berkembang, meluaskan pengaruhnya, dan lebih banyak komunitas yang terlibat,” ucap G.R.Aj. Ancillasura dalam sambutannya.
Ubud Writers and Readers Festival Satellite Program X Mangkunegaran menyelenggarakan empat sub-acara yang diisi oleh berbagai penulis, di antaranya ialah Indah Darmastuti, Ibe S. Palogai, dan Agustinus Wibowo.
Pada sub-acara pertama, Indah Darmastuti hadir mengisi workshop Menulis Cerita Pendek untuk Penulis Pemula. Para peserta diajarkan bagaimana langkah-langkah awal menulis cerita pendek hingga praktik membuat sebuah kalimat awal dan konflik dalam cerita.
Diskusi buku menjadi dua rangkaian acara selanjutnya. Di rangkaian acara kedua, Ibe S. Palogai mengajak para peserta menceritakan kisah pengalaman pribadi mereka dengan pemantik sebuah puisi yang bersumber dari bukunya berjudul “Hidup Telah Berjalan dan Kita Telah Lupa Alasannya.” Selanjutnya, bincang buku bersama Agustinus Wibowo dengan bukunya berjudul “Kita dan Mereka” yang menceritakan perjalanannya mengelilingi dunia.
Percakapan kreatif dengan judul “Menyemai Benih-benih Cerita” menjadi pentup rangkaian acara Ubud Writers and Readers Festival Satellite Program X Mangkunegaran. Para penulis yang telah mengisi rangkaian acara sebelumnya dihadirkan untuk menceritakan pengalaman menulisnya dan bagaimana ide kreatif dalam menulis dapat muncul.
Para narasumber mengungkapkan bahwa ide menulisnya merupakan hasil pengalaman perjalanan mereka, baik dalam menulis fiksi maupun nonfiksi. “Proses menulis adalah sebuah perjalanan untuk melihat dunia nyata dan mengenali diri kita sendiri. Dengan menulis, kita akan menjadi manusia yang lebih baik.” tutur Agustinus Wibowo dalam diskusi tersebut.